“Selamat Datang Di Blog AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN UKI"

Minggu, 23 Oktober 2011

"Dokter di AS Tak Rela Bersaing dengan Perawat Bergelar Doktor"


New York, Dokter sebagai julukan profesi jelas berbeda dengan Doktor sebagai gelar akademik setingkat S3. Namun di AS, para perawat yang melanjutkan sekolahnya hingga bergelar doktor sering mengklaim dirinya sebagai dokter, hingga dokter-dokter asli merasa tersaingi.

Belakangan ini, para perawat di Amerika Serikat banyak yang melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi dengan tujuan agar karirnya lebih bagus. Namun ada juga yang melanjutkan hingga bergelar doktor, dengan harapan bisa diakui sebagai dokter.

"Perawat dan Bidan Tak Boleh Sembarangan Online di Facebook"


London, Perawat dan bidan merupakan orang yang sangat dekat dengan pasien. Karena itu, regulator di Inggris memperingatkan perawat dan bidan untuk tidak sembarangan berteman dengan pasien di Facebook atau mendiskusikan pekerjaan secara online.

Nursing and Midwifery Council (NMC) telah mengatakan bahwa petugas kesehatan tidak boleh menaruh informasi sensitif atau foto yang berhubungan dengan pekerjaan di situs jejaring sosial agar dapat memisahkan antara kehidupan profesional dan pribadi di internet.

Peringatan ini dikeluarkan karena banyaknya petugas kesehatan yang menggunakan situs popular seperti Facebook dan Twitter untuk menerima pertanyaan dan tindakan medis secara online.

"NMC berkomitmen untuk melakukan perlindungan publik dan menjamin perawat dan bidan membuat keselamatan dalam perawatan sebagai prioritas pertama di setiap saat," ujar Prof Dickon Weir-Hughes, CEO NMC, seperti dilansir Telegraph, Rabu (13/7/2011).

"3 dari 4 Perawat Terlalu Sibuk untuk Ngobrol dengan Pasien"


London, Peran suster atau perawat cukup besar dalam membantu kesembuhan pasien. Namun menurut survei, 3 dari 4 perawat tidak punya waktu untuk berbincang atau sekedar ngobrol dengan pasiennya karena alasan terlalu sibuk.

Hasil survei King's College London yang melibatkan 3.000 perawat di Inggris menemukan bahwa 3 dari 4 perawat terlalu sibuk sehingga tak sempat untuk berbincang dan mendengarkan keluh kesah pasien.

Sementara seperempat perawat lainnya mengakui memberi terlalu banyak perawatan pada pasien jatuh serius, mengembangkan luka baring atau keliru diberi dosis dokter.

Care Quality Commission memperingkatkan bahwa 1 dari 5 rumah sakit telah mengabaikan pasien lansia sehingga bisa mengarah ke pelanggaran hukum. Inspektur pengawas melihat pasien di beberapa bangsal sengaja menggerak-gerakkan ranjang atau memukul-mukul tempat air hanya untuk menarik perhatian perawat.

"Pusat Pelayanan Keluarga akan Hadir 2012 di 33 Provinsi"


Yogyakarta, Untuk mengatasi tingginya masalah keluarga terkait kesehatan reproduksi dan seksual, angka perceraian dan masalah remaja, BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) akan mengembangkan dan uji coba Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera serentak di 33 provinsi pada tahun 2012.

"Target untuk tahun 2012 kita akan mengembangkan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera, yang berisi klinik-klinik konseling keluarga, marriage conseling, youth conseling dan pendampingan keluarga yang akan diujicoba serentak di 33 provinsi. Mulai Januari 2012," ujar Kepala BKKBN Dr dr Sugiri Syarief, MPA dalam konferensi pers The 6th Asia Pacific Conference on Reproductive and Sexual Health and Rights di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Kamis (20/10/2011).

"Akreditasi Rumah Sakit di 2012 Fokus Pada Keselamatan Pasien"


Jakarta, Mulai tahun 2012 ini ada standar akreditasi baru untuk rumah sakit yang berfokus pada pasien. Standar akreditasi ini sangat berbeda dengan standar akreditasi yang digunakan saat ini.

"Standar akreditasi baru atau disebut dengan versi 2012 ini terdiri dari 4 kelompok standar yang mana ada 1.048 elemen yang akan dinilai. Keempat kelompok ini sangat berbeda dengan standar yang ada sekarang (versi 2007)," ujar Ketua PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Dr dr Sutoto, Mkes dalam acara seminar Hospital Expo di JCC, Jakarta, Rabu (19/10/2011).