“Selamat Datang Di Blog AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN UKI"

Minggu, 19 Juni 2011

"Kehamilan Tidak Diinginkan Pada Peserta KB Hanya 2 Persen"


Kendari, Masalah Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) tidak hanya dihadapi para remaja yang terjebak seks bebas, pasangan yang sudah menikah juga bisa mengalaminya jika tidak ikut KB. Pada peserta KB, tingkat kegagalan yang memicu KTD hanya sebesar 2 persen.

"Tingkat kegagalan KB sangat kecil, ada juga yang tetap hamil di luar perencanaan tapi presentasinya hanya sekitar 2 persen," ungkap Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Sugiri Sjarief saat ditemui di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, Kendari, Rabu (15/6/2011).

Sugiri menambahkan, peserta KB yang mengalami KTD sangat jarang memilih aborsi atau penguguran kandungan sebagai jalan keluar. Ada beberapa yang aborsi, namun Sugiri yakin sebagian besar tetap membesarkan anak hasil KTD dengan penuh kasih sayang.

Aborsi sangat jarang dijadikan pilihan karena para peserta KB selalu dibekali nilai-nilai oleh petugas penyuluh, bahwa bagaimanapun anak adalah amanah Tuhan. Dengan pemahaman seperti itu maka anak harus dirawat dengan kasih sayang meski semula tidak direncanakan.

Sementara itu berdasarkan data Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) tahun 2007, sebagian besar KTD di kalangan peserta KB terjadi pada kehamilan anak ke-4 dan seterusnya yakni 25 persen. Sebaliknya, hampir semua anak pertama merupakan kehamilan yang direncanakan yakni 93 persen.

Tanpa melihat urutan kelahiran, secara umum hampir semua yakni 80 persen kehamilan di kalangan peserta KB adalah kehamilan yang terencana dengan baik. Sebanyak 12 persen adalah kehamilan yang diinginkan, namun waktunya tidak tepat karena terlalu cepat.

Sementara di kalangan remaja belum menikah, 60 persen responden mengaku pernah aborsi baik disengaja atau spontan (keguguran) saat mengalami KTD (SDKI 2007). Sementara itu 40 persen responden tetap melanjutkan kehamilan hingga lahir, termasuk yang pernah mencoba aborsi tapi gagal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar